Monday, July 21, 2014

GUNUNG SEMERU

Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak yang bernama Mahameru dengan ketinggian 3.676 mdpl.



Posisi gunung ini terletak di antara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Dengan posisi geografis antara 8°06’43" LS dan 112°55’12" BT. Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp bukit, Hutan Dipterokarp atas, hutan Montane dan hutan Ericaceous atau hutan gunung. Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Ha.



Sumber Foto : http://fotowisata.com/keindahan-gunung-semeru/


Pendakian Gunung Semeru (Via Ranu Pane)

Pendakian gunung semeru bisa ditempuh melalui Desa Ranu Pane. Untuk menuju ke desa ini bisa ditempuh lewat Kabupaten Lumajang atau lewat Tumpang, Kabupaten Malang. Namun kebanyakan para pendaki lebih memilih melewati Tumpang, Kabupaten Malang. Dari Tumpang malang menuju Desa Ranu Pane para pendaki bisa menempuh perjalanan dengan menggunakan Jeep atau Truck sayur. Dalam perjalanan Tumpang Malang menuju Desa Ranu Pane, akan menjumpai daerah yang disebut Pertigaan Jemplang, selepas ini terlihat Kaldera Bromo, di tempat ini pula biasanya jeep atau truck pengangkut para pendaki berhenti sejenak untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan. 

Kaldera Bromo

Kaldera Bromo

Setelah sampai di Desa Ranu Pane, desa terakhir di kaki Gunung Semeru. Para pendaki melakukan perijinan di Pos Perijinan yang terdapat di Desa ini. Di desa ini terdapat danau yang bernama Ranu Pane yang berada pada ketinggian 2.100 mdpl.


Ranu Pane

Sebagian besar penduduk Desa Ranu Pane bermata pencaharian sebagai petani dan dikenal sangat ramah.


Area persawahan Desa Ranu Pane

Gerbang di Jalur Pendakian Gunung Semeru
Sumber Foto : http://www.panoramio.com/photo/78688634


Dari desa Ranu Pane para pendaki memulai perjalanan pendakian. Para pendaki akan melewati jalur pendakian berupa jalan setapak yang panjang disebut Landengan Dowo yang berada pada ketinggian sekitar 2.300 mdpl. 



Pendaki akan menjumpai Pos I, yang berupa Gazebo untuk peristirahatan

Pos I

Sepanjang perjalanan terdapat 4 Pos semacam ini. Setelah Pos II, pendaki akan menjumpai kawasan yang disebut Watu Rejeng. Kawasan ini berada pada ketinggian 2.350 mdpl. Watu Rejeng berupa tebing tinggi, dan kita hanya melalui jalan stapak yang melewati di bawahnya.



Setelah melewati Pos III dan Pos IV pendaki sampai di Ranu Kumbolo, dan di Pos IV Ranu Kumbolo sudah kelihatan. Ranu Kumbolo merupakan danau, yang berada di ketinggian 2.400 mdpl dengan luas sekitar 15 Ha memiliki pemandangan yang sangat indah.


Sunrise di Ranu Kumbolo





Ranu Kumbolo dilihat dari Bukit Cinta

Para pendaki biasanya mendirikan tenda di kawasan ini, untuk beristirahat, menikmati pemandangan alam, mengisi kebutuhan air minum dan kemudian melanjutkan perjalanan lagi menuju puncak. Selanjutnya pendaki melanjutkan perjalanan menuju puncak melalui sebuah tanjakan yang sangat terkenal di kawasan ini yaitu Tanjakan Cinta.

Tanjakan Cinta dilihat dari Ranu Kumbolo

Tanjakan Cinta dilihat dari Bukit Cinta

Ada mitos yang berkembang apabila pendaki melakukan perjalanan melalui tanjakan ini dalam satu kali perjalanan tanpa berhenti dan tanpa menoleh kebelakang, maka doa cintanya akan terkabul. Setelah itu pendaki memasuki kawasan yang bernama Oro-oro Ombo, sebuah Savana dengan luas sekitar 100 Ha.





Selanjutnya pendaki memasuki kawasan yang namanya Cemoro Kandang,



sebuah kawasan hutan yang di dominasi dengan pohon cemara hutan dan tumbuhan paku-pakuan. Kawasan ini berada pada ketinggian sekitar 2.500 mdpl. Pendaki akan memasuki kawasan yang bernama Jambangan. Kawasan ini berada pada ketinggian 2.600 mdpl.




Kawasan ini ditumbuhi tumbuhan Edelweis, Cantigi dan Cemara Gunung. Dari kawasan ini apabilah cuaca cerah puncak Semeru sudah bisa terlihat dengan jelas.

Puncak Semeru tampak dari Jambangan

Kawasan selanjutnya adalah Kalimati, pada umumnya para pendaki mengkunakan kawasan ini untuk mendirikan tenda untuk berisitirahat sebelum melakukan pendakian ke puncak. Kawasan ini memiliki area yang cocok untuk mendirikan tenda yang cukup luas berada pada ketinggian 2.700 mdpl selain itu akses ke sumber air minum terakhir sebelum puncak dekat dengan kawasan ini, berjarak sekitar satu jam perjalanan yaitu Mata air Sumber Mani sehingga para pendaki bisa mengisi pesediaan air minum.





Arcopodo merupakan tempat transit terakhir sebelum puncak berada pada ketinggian 2.900 mdpl. Dari kalimati berjarak sekitar 1 jam perjalanan. Ada beberapa pendaki yang menggunakan kawasan ini untuk mendirikan tenda sebelum melakukan pendakian ke puncak, karena lokasi ini berjarak sangat dekat dengan batas vegetasi. Selanjutnya pendakian menuju puncak akan melalui tanjakan super dasyat dengan medan berupa pasir.

Medan di tanjakan menuju Mahameru

Semua barang yang tidak diperlukan sebaiknya ditinggal pada tenda yang didirikan di kalimati atau Arcopodo, pendakian menggunakan tracking pole sangat membantu para pendaki. Pendakian menuju puncak dari batas vegetasi rata-rata memakan waktu 3-4 jam. Mahameru puncak gunung semeru berada pada ketinggian 3.676 mdpl. Di sini kawah Jonggring Saloka bisa terlihat, tetapi tidak disarankan pendaki mendekati kawasan tersebut.

Sunrise di Mahameru

Mahameru




Pemandangan dari Mahameru

Kawah Jonggring Saloka

Soe Hok Gie dan Idhan Lubis adalah korban pertama yang tercatat gugur dalam pendakian Gunung Semeru. Dan setelah itu ada berpuluh pendaki yang dinyatakan gugur dan hilang dalam pendakian. Penyebabnya bermacam-macam, ada yang jatuh ke jurang, tertimpa material vulkanik, tersesat saat cuaca buruk dan menghirup gas beracun. (dari berbagai sumber).


2 comments: